Alhamdulillah. Akhirnya, salah satu cita-cita saya terwujud juga. Yap! Hari ini, 15 September 2010, saya mendapat berkah yang luar biasa dari Allah SWT. Hari ini saya dibelikan oleh papa tercinta sebuah motor yang sudah lama saya idam-idamkan, . Saya memang sangat membutuhkan motor sebagai alat transportasi ke sekolah dan tempat les.
Sejak duduk di bangku SMP, saya memang sudah terbiasa naik angkot. Namun, sejak kelas XI ini, saya merasa angkot bukanlah sarana transportasi yang efektif bagi saya hilir mudik dari rumah ke sekolah dan tempat les. Apalagi selain naik angkot, saya juga harus naik ojek terlebih dahulu dari gerbang sekolah menuju jalan yang dilewati angkot. Tentu saja biaya yang diperlukan untuk ongkos saya membengkak. Bayangkan! Ongkos saya per minggu minimal Rp50.000,00. Padahal, uang yang saya jajankan untuk makanan saja rata-rata hanya Rp35.000,00 per minggu. Sayang, bukan?
Awalnya, ortu memang melarang saya naik motor. Mereka lebih senang jika saya naik mobil pribadi saja ke sekolah. Namun, menurut saya, mobil pribadi juga tidak efektif. Setiap pulang sekolah, jalanan di sekitar sekolah pasti selalu macet dipenuhi oleh mobil-mobil orang lain yang akan menjemput siswa-siswa di sekolah. Padahal, setiap sore saya harus berpacu dengan waktu menuju tempat les. Nah, motorlah satu-satunya alat transportasi yang menurut saya paling efektif dan hemat. Alhasil, setelah melakukan "lobi" dan "dialog publik" dengan ortu, mereka pun merestui saya naik motor.
Papa memang pernah janji beberapa bulan lalu bahwa ia akan membelikan saya motor setelah lebaran. Nah, berhubung lebaran telah usai, Selasa malam kemarin pun saya kembali "melobi" papa untuk menagih janji. Hahaha.... Akhirnya, kami sepakat untuk membeli motor tadi pagi.
Oke, sekian dulu posting kali ini. Di posting berikutnya, saya akan menceritakan perjalanan saya dari rumah menuju dealer motor Honda. Ada kisah dan pengalaman mengesankan lo! Nantikan posting saya selanjutnya ya! Hahaha....
Sejak duduk di bangku SMP, saya memang sudah terbiasa naik angkot. Namun, sejak kelas XI ini, saya merasa angkot bukanlah sarana transportasi yang efektif bagi saya hilir mudik dari rumah ke sekolah dan tempat les. Apalagi selain naik angkot, saya juga harus naik ojek terlebih dahulu dari gerbang sekolah menuju jalan yang dilewati angkot. Tentu saja biaya yang diperlukan untuk ongkos saya membengkak. Bayangkan! Ongkos saya per minggu minimal Rp50.000,00. Padahal, uang yang saya jajankan untuk makanan saja rata-rata hanya Rp35.000,00 per minggu. Sayang, bukan?
Awalnya, ortu memang melarang saya naik motor. Mereka lebih senang jika saya naik mobil pribadi saja ke sekolah. Namun, menurut saya, mobil pribadi juga tidak efektif. Setiap pulang sekolah, jalanan di sekitar sekolah pasti selalu macet dipenuhi oleh mobil-mobil orang lain yang akan menjemput siswa-siswa di sekolah. Padahal, setiap sore saya harus berpacu dengan waktu menuju tempat les. Nah, motorlah satu-satunya alat transportasi yang menurut saya paling efektif dan hemat. Alhasil, setelah melakukan "lobi" dan "dialog publik" dengan ortu, mereka pun merestui saya naik motor.
Papa memang pernah janji beberapa bulan lalu bahwa ia akan membelikan saya motor setelah lebaran. Nah, berhubung lebaran telah usai, Selasa malam kemarin pun saya kembali "melobi" papa untuk menagih janji. Hahaha.... Akhirnya, kami sepakat untuk membeli motor tadi pagi.
Oke, sekian dulu posting kali ini. Di posting berikutnya, saya akan menceritakan perjalanan saya dari rumah menuju dealer motor Honda. Ada kisah dan pengalaman mengesankan lo! Nantikan posting saya selanjutnya ya! Hahaha....
mantap, haha
BalasHapus@rizqi: sip!
BalasHapus