Welcome to Notes of Notariza           Proudly presented by Kms. Rakhmat Notariza

Rabu, 20 Oktober 2010

Nganter Nazo (Part II)

Sebelum berangkat, sebenarnya saya udah nawarin Nazo buat nunggu bentar. Niat saya mau pulang ke rumah sebentar buat ngambilin dia helm. Tapi, dia sih bilang gak usah. Gak enak juga kan kalo dia mesti nunggu dulu. Akhirnya, kami berangkat dari PS meski saya masih agak takut kena tilang gara-gara bawa penumpang tanpa helm.

So, tujuan kita sekarang adalah rumah Nazo di daerah Macan Kumbang. Nazo sih bilang kalo jalan ke arah rumah dia emang gak ada polisi. Jadi, saya pun mulai lega. Tapi, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, saya memilih jalan yang memang saya kenal "aman" untuk menghindari polisi yang sering menilang. Saya berusaha menghindari simpang GOR yang biasanya ada polisi yang berjaga. Jadi, dari pintu keluar PS, saya memutuskan untuk putar balik ke arah Jl. Sumpah Pemuda. Dari situ, kita tembus ke Jl. Angkatan 45. Satu simpangan "rawan polisi" pun terlewati.

Nah, selama perjalanan, mulailah kami ngobrol-ngobrol. Ternyata, ngobrol sama Nazo tuh lumayan asyik! Hahaha.... Mulai deh cerita-cerita gimana dia bisa gak ada yang jemput dari PS. Ternyata, orang tuanya baru berangkat haji. Nazo juga bilang kalo dia mau ngekos di kostan deket sekolah selama ortunya berangkat. Wah, good luck ya Nazo!

Masuk ke simpangan kedua, yaitu simpangan RS Siti Khodijah. Sekali lagi kami selamat karena di simpangan tersebut tidak ada polisi yang sedang berjaga. Memasuki kawasan DLD (Demang Lebar Daun), obrolan kami masih terus berlanjut.

Macan Kumbang, sebenarnya jalan tersebut sudah gak asing lagi buat saya karena saya emang udah beberapa kali masuk ke daerah itu. Tapi, it was the first time for me riding my own motorcycle there. Pas nanya ke Nazo, "Jl. Macan Kumbang berapo sih? Dak dalem kan?" Nazo pun bilang, "Kalo menurut aku sih idak, tapi dak tau kalo menurut kau. Macan Kumbang IX, Za."

Hmm... Macan Kumbang IX? Kayaknya sih lumayan dalem. Nazo sih bilangnya kalo di Macan Kumbang ada Macan Kumbang I sampe' Macan Kumbang X. Yah, tapi gak masalah sih. Sekali-sekali nganterin temen cewek pulang kan gak masalah. Lagian kan jarang-jarang juga. Haha....

Menyusuri Jl. Macan Kumbang yang berlika-liku, saya minta dipandu sama Nazo. Yah, saya memang gak hapal lika-liku jalan itu. Gak lama kemudian, ketemu juga dengan papan nama Jl. Macan Kumbang IX. "Belok kanan, Za," kata Nazo. Akhirnya, sampailah kita di depan sebuah rumah warna merah. Yap! Rumah Nazo.

Demikianlah perjalanan dari PS ke rumah Nazo. Sebelum masuk, Nazo bilang makasih dan maaf kalo udah ngerepotin. Haha.... Nyantai, Zo! Gak ngerepotin kok.

Saya pun bersiap pulang. Gak lupa bilang "assalamu'alaikum" dulu. Blade saya pun udah siap di gigi satu. Saya tarik gas, saya dan Blade pun mulai beranjak meninggalkan rumah Nazo. Hmm... untungnya saya masih cukup hapal jalan pulang. Jadi, walaupun jalannya agak ribet dan belum familiar, alhamdulillah saya bisa pulang tanpa nyasar.

That's all. Thank's!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagaimana komentar Anda? Silakan tulis di sini.