Welcome to Notes of Notariza           Proudly presented by Kms. Rakhmat Notariza

Selasa, 17 Agustus 2010

Aturan Penulisan Huruf Miring sesuai dengan EYD

Kali ini saya ingin berbagi ilmu mengenai Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Pada posting ini, saya ingin membahas penulisan huruf miring. Sebenarnya, hal ini sering dianggap sepele. Padahal, sangatlah penting bagi kita untuk berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Yang dimaksud dengan berbahasa Indonesia dengan benar adalah tepat berbahasa sesuai dengan EYD.

Mari kita bahas aturan penulisan huruf miring sesuai EYD.

  1. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.
    Contoh:
    surat kabar Palembang Ekspres
    majalah Tempo
    buku novel Laskar Pelangi

  2. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata.
    Contoh:
    Saya tidak pernah mengenal lelaki itu.
    Kami tidak memfitnah tetapi difitnah.

  3. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya.
    Contoh:
    Nama ilmiah padi adalah Oryza sativa.
    Untuk menguasai kerajaan-kerajaan di Indonesia, Belanda menerapkan politik divide et impera.

    Pengecualian:
    Negara itu telah mengalami empat kali kudeta.
Catatan:
Dalam tulisan tangan atau ketikan, huruf atau kata yang akan dicetak miring diberi satu garis di bawahnya.


Demikianlah penjelasan dari saya mengenai cara penulisan huruf miring. Semoga bermanfaat!

1 komentar:

  1. kunjungi juga yha blog saya..
    terima kasih..
    tinggal di klik ajj bos,,,

    BalasHapus

Bagaimana komentar Anda? Silakan tulis di sini.